Diberdayakan oleh Blogger.

A Cost Relantionship Goals

by - April 24, 2017



Karena Sosial Media
Fenomena media sosial yang memunculkan banyak sosok "idola" baru bagi para remaja belakangan ini, berkaitan erat dengan terbentuknya pola pikir para pasangan tentang makna relantionship goals.
Melihat mereka yang pamer kemesraan, travelling ke tempat-tempat romantis di berbagai penjuru dunia bersama pacar tercinta, atau menggelar sebuah pesta pernikahan yang mewah seringkali ada di daftar relationship goals. Apakah kamu salah satunya?


Boleh saja, sih, kalau kamu ingin hal-hal seperti yang disebutkan di atas tadi sebagai tujuan dari hubungan yang sedang kamu jalani. Tapi, bukankah ketiga hal tersebut, atau hal-hal lain semacam itu, adalah sesuatu yang bersifat material dan hanya terasa sementara?

Melakukan aktivitas bersama, melakukan hal-hal romantia berdua dengan sang kekasih, mendapat hadiah yang istimewa, kejutan yang tak terduga, melakukan kontak fisik antara kamu dan pacarmu lalu diposting ke media sosial itu sudah dikatakan sebagai relantionship goals? Tidak sedikit anak anak muda jaman sekarang mengaitkan sedikit hal yang dilihatnya romantis sebagai relationship goals. Duh, memang semua hal romantis yang dilakukan dengan sang kekasih selalu dikaitkan dengan relationship goals ya?

Sebenarnya kamu tau nggak sih makna dari relationship goals? Atau jangan-jangan asal menyebutnya saja lagi, tapi nggak tau benar-benar apa makna dibaliknya. Ya gimana? Kebanyakan anak jaman sekarang suka menjadi "followers" saja sih.

Contohnya saja seperti kasus Awkarin dan mantan pacarnya, Gaga. Ketika masih menjadi sepasang kekasih, mereka berdua selalu memposting foto-foto mesra dan vulgar, tak jarang juga diantara mereka berdua menunjukkan cintanya dengan hal-hal romantis. Lantas kejadian seperti itu mengundang banyak reaksi para netizen yang sebagian anak muda mengatakan, "Wah relationship goals nih". Tidak sedikit juga yang mengatakan envy alias iri dengan kemesraan tersebut.

Terkadang suka bingung sama anak-anak ABG jaman sekarang;
mesra dikit dibilang relationship goals
dapet bunga atau boneka dibilang relationship goals
pacaran pamer hal vulgar dibilang relationship goals
Ya memang sih beda orang, beda pendapat mengenai makna relationship goals, tapi kan.....
Hmm, ada juga orang yang memaknai relationship goals itu dengan memahami kekurangan dan kelebihan pasangan, peduli dengah hal kecil, bahkan bisa keliling dunia bersama. Kayak Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie gitu deh, atau pasangan seperti Pak Habibie dan alm Bu Ainun yaaaaah ngeri baper :(


 #1 Ada Perbedaan Harga yang Perlu dibayarkan

 Setiap orang diciptakan Tuhan dengan berbagai watak dan kebiasaan yang berbeda. Jangankan orang biasa, yang kembaran aja bisa beda , apalagi yang biasa. Dan saya yakin pasti ada perbedaan pendapat antara satu orang dengan yang lainnya. Perlu ditekankan bahwa apa yang saya tulis disini adalah pendapat saya. Dan yang saya yakini adalah setiap pasangan mempunyai cerita dan tantangan tersendiri; saya mungkin sebenarnya kurang pantas bila membahas tentang "pasangan" ataupun "relantionship goals" karena saya sendiri "gagal" dalam membina suatu hubungan......Namun jemari ini tak kuasa untuk memaparkan apa yang ada dibenak ini.....

Saya, kamu, dia, mereka, kita semua pasti mau nya bahagia. Ingin dicintai dan mencintai. Tapi kita sering sekali lupa bahwa semuanya itu tidak dalam satu parameter yang sama. Perspektif bahagia kita pasti ada yang berbeda. Nah tantangannya adalah bagaimana kita tetap berkesinambung dalam perbedaan tersebut. Bahkan dalam hal kecil sekalipun.....

Kita sering kali mengabaikan sedikit ataupun mungkin banyak hal dari pasangan kita. 

Relantionship Goals atau Body Goals

Tidak jarang saya mendengar
"Kamu tuh kalau kurusan dikit cantik deh... Lihat model A , lihat si A , bla....bla..."
"Coba kamu tuh kayak si aktor A badan kotak-kotak, Coba kamu gemukan dikit..bla..bla"
"Diet lah masa gak malu jalan dengan badan bulat gitu..."
yah intinya kurang lebih seperti itulah......

Lalu apakah itu sayang? Sayang itu atas dasar apakah? Fisik? Gengsi? Bukankah bahagia itu letaknya ada didalam hati? Hati.... Iya hati....Hati yang buat kita merasa nyaman... Lantas kenapa tidak sedikit dari kita yang selalu mengungkit atau membujuk atau memaksa pasangan kita untuk merubah fisik mereka? Perubahan itu untuk apa? Untuk dirinya atau ego kita?

Bukankah sayang itu datangnya secara alami? Lantas mengapa kita tidak menyukai fisik yang alami dari pasangan kita sendiri? Kita ini manusia loh, manusia biasa... Sadarlah kita sendiri tidak ada yang sempurna, bahkan seorang Nabi pun tidak sempurna. Memangnya kita punya kekuatan apa kalau mau memaksa perubahan fisik dalam diri pasangan kita? Cuma sebatas Pacar? Pacar belum Nikah? Ya kali.

Fisik bukan ukuran yang cukup pantas menjadi alasan utama kita menyayangi orang. Kepuasan fisik itu hanya sementara. Dan percayalah tanpa perlu kita memaksa pasangan untuk merubah fisiknya, pasangan kita sendiri akan dengan sendirinya merubah menjadi lebih baik untuk kita, menyenangkan diri kita. Kita hidup dengan dirinya nanti dengan kepribadiannya, bukan dengan fisiknya saja. Fisik pun akan luntur dengan seiringnya waktu. Kulit akan mengeriput, Rambut yang hitam lebat akan mulai rontok dan memutih, tapi kepribadian? Kepribadianlah yang akan selalu menemani keseharian sampai nafas ini berhenti.

Kita juga lupa bahwa sehat itu lebih berharga dari pada sebuah "tampang rupawan". Kenapa kita sering menuntut wajah yang nan rupawan? Tapi kita tidak sering ingat dengan kebugaran? Bukankah jika pasangan kita sehat wal alfiat akan membuat kita lebih tenang? Dia sehat, dia tersenyum, dia tertawa, dia bersama kita? Bukankah itu menjadi kebahagian kita? Bahwa hadirnya dirinya menjadi semangat kita menjalani hari? Saya yakin mau cewek atau cowok kalau lagi letih-letihnya akan hilang letihnya kalau liat pasanganya tersenyum didepannya? Lantas kenapa kita sering melupakan hal sekecil itu? Yah kurang lebih karena cuci otak sosial media. Bahwa The Most Important Thing From Relantionship is Beauty. Nope....Nope....

#2 Perhatian lebih dari sekedar chat
Tidak sering juga saya dengar keluh kesah seperti ini;
"Katanya sayang, balas chat lama......"
"Benci banget aku sama dia sok jual mahal balas chat lama, singkat...singkat"
"Kayaknya dia gak suka sama aku deh, chatnya aja cuek gitu..."
"Jangan jangan dia selingkuh masa chat aku ga dibalas-balas'

Ya Ampun... please...
Jangan
Lebay
Mohon maaf bagi saya kalian yang mempermasalahkan hal sepele seperti itu termasuk kaum lebay. Ketahuilah teman teman yang saya sayangi, Jangan hanya melihat perhatiannya seseorang hanya dari 'chat" Sebuah chat bukanlah sebuah penentu perhatian seseorang. Perhatian itu lebih kepada tindakan bukan hanya sebatas chat maupun kata-kata. Bukankah lebih berharga suatu tindakan nyata yang dilakukan seseorang kepada kita ketimbang hanya sebuah kata-kata. tapi yah gitu tidak sedikit dari kita yang cuci otaknya dari sosial media atau ftv atau drama yang melambangkan sebuah perhatian dari chat dan gombalan yang rada ew.......

Percayalah jika seseorang menyukai kita, dia lebih mengedepankan pertemuan ketimbang chat. Bila benar - benar merindu, dia akan menemui kita. Bahkan tak jarang dari mereka akan memperhatikan kita dari ujung kepala hinga ujung kuku-kuku kaki :") Dan orang yang benar-benar sayang pasti tidak akan melupakan bahwa kabar darinya begitu berarti.

Karena kita juga harus memaklumi bahwa pasangan kita juga mempunyai waktu tersendiri. entah itu waktu bekerja , atau waktu belajar , atau waktu hobi atau bahkan waktu untuk dirinya sendiri. Kurangi egois, kurangi negatif thinkking, kurangi......

Kenapa dikurangi? Tahukah kamu? dia yang sibuk bekerja mencari uang buat siapa? Buat kamu juga kan? Dia lagi mengumpulkan uang buat melamar kamu loh nantinya. Dia lagi berjuang menghalalkan kamu? Katanya sayang, sayang kok ngeluh? Sayang kok nuduh? Sayang kok gak mau sabar? Harusnya sebagai pasangan itu memaklumi , bukan mengeluh dan menuduh pantesan putus #ehmaaffrontal....

Dan buat kamu yang tengah berjuang demi menghalalkan dia, namun dia ternyata menyerah dan meninggalkanmu. Sudah tenang aja, masih ada perempuan lain yang lebih pantas kamu perjuangkan. Masih ada perempuan lain yang lebih baik. Move on dan hargailah perempuan lain yang mendukungmu.

Dan buat kamu perempuan yang menyerah, nanti kalau laki laki yang kamu tinggalin lebih sukses dari pada saat ini. Jangan menyesal yah, karena bila ia sukses bukan kamu lagi dambaanya. Percayalah karma itu ada, dan Tuhan itu Maha Adil. Salah kamu sendiri gak mau sabar... hihi


#3 Virus Mama Papa

Mungkin saya lebih ke penganut sayang ditandai dengan tindakan bukan panggilan yang ah sudahlah.... Dan entah rasanya langsung geli geli gimana gitu dengarnya. Sayang sih boleh , ungkapin sih boleh tapi yah lihat diri juga sih :")


Tapi yang terpenting hubungan adalah bagaimana kamu bertahan dengan komitmen~

By Andi Meiria Kurnia Utami



You May Also Like

2 komentar