Diberdayakan oleh Blogger.

Belajar.....Mencintai.....dan Seperti Kupu-Kupu.....

by - Januari 06, 2017

 " Happiness is a butterfly, which when pursued, is always just beyond your grasp, but which, if you will sit down quietly, may alight upon you. - Nathaniel Hawthorne "
Kebahagiaan itu seperti kupu-kupu yang ketika dikejar selalu berada di luar jangkauan kita. Akan tetapi, jika Anda diam dengan tenang, maka ia akan mendekati Anda.




Foto dari Kupu Kupu di Desa Ngluwar, Magelang
diambil ketika sedang kkn









            Ada begitu banyak cerita dalam kehidupan, terdapat beragam sifat dan perbuatan begitu juga makna dari kehidupan itu sendiri. Tanpa memperdulikan panjang usia yang dimiliki, seperti halnya kupu-kupu. Saya yakin semua orang menyukai kupu-kupu, akan tetapi apakah kita juga menyadari bahwa keindahan itu dimulai dari proses yang panjang, dan mungkin sangat menyakitkan.
Kupu-kupu merupakan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, dari dimulai telur, telur menjadi ulat, ulat menjadi kepompong, kemudian setelah itu barulah menjadi kupu-kupu. Begitulah sebuah proses yang panjang untuk mencapai keindahan. Dan ketika telah menjadi kupu-kupu semua orang akan menyukainya, tapi adakah yang menyukai telur kupu-kupu atau bahkan ulatnya?? Kita sendiri pasti takut, atau bahkan berusaha membunuhnya.
Apabila kita melihat semua proses panjang untuk menjadi kupu-kupu yang indah, sebenarnya kita bisa belajar dari hal tersebut. Karena pada dasarnya kita tidak hanya belajar pada apa yang tertulis, namun yang lebih penting adalah belajar dari alam sekitar kita, termasuk hewan dan binatang-binatang di sekitar kita. Dari proses perkembangan kupu-kupu tersebut, dapat kita lihat bahwa perkembangan menjadi kupu-kupu tidaklah mudah, dan tentu banyak sekali rintangan bahkan bahaya yang mengancam.

Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan seorang teman lama, orang yang saya anggap seperti kakak saya sendiri. Orang yang entah kenapa selalu hadir disaat yang tepat... Dan saya diingatkan dalam sesuatu yang mungkin saya lupakan atau abaikan... Saya lupa akan menikmati indahnya bersyukur...
Saya harus mengakui bahwa saat ini saya terpecah belah dengan masalah, saya hanya terfokus akan nestapa masalah masalah yang datang silih berganti. Saya hanya mencicipi sakitnya hidup saya yang tercerai berai... Saya lupa untuk melangkah, saya lupa untuk melihat kebawah, saya hanya menikmati irisan irisan hati yang terluka.....
Jika berkaca, entah apa saya ini. Mungkin keledai, mungkin lebih hina dari pada keledai.... Keledai aja tidak akan terjatuh pada lobang yang sama, tetapi tidak begitu dengan saya... Saya hanya terfokus akan keterpurukan saya dengan masalah saya sendiri, bodohnya saya terlarut dalam penyakit saya, penyakit ayah saya, ekonomi keluarga, dan permainan laki-laki..... Tetapi saya lupa akan melihat keindahan dunia.... Saya lupa bersyukur...

Syukur....
Mudah diucapkan, susah dilaksanakan....
Itulah ayat di dalam Al Kitab yang kakak ucapkan kepadaku

Allah berdaulat dan memegang kendali atas segala kesusaha

Tak ada Allah lain yang mengetahui segala hal dari sejak zaman purbakala. Kita memiliki Allah yang telah merancangkan segala hal sejak dari awal hingga akhir hidup kita. Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan (Yesaya 46: 9-10).
Tuhan dekat dengan orang-orang yang terluka
Tuhan tak akan pernah membiarkan setiap orang merasakan luka sepanjang hidupnya. Sebaliknya, Ia adalah pribadi yang sangat dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Mazmur 34: 18).
Suatu saat nanti segala penderitaan akan berakhir
Suatu hari nanti Yesus akan membasuh air matamu dan kamu akan melihat kemuliaan dari wajah-Nya. Segala air mata, ratap tangis atau dukacita akan dihapuskan-Nya (Wahyu 21: 4).
Meski hari ini terdapat setumpuk persoalan yang mendera kehidupan ktia, ingatlah bahwa Tuhan tetap baik. Pada saat kita menghadapi masalah atau pencobaan, Dia mempunyai rencana yang indah dan baik dalam hidup kita. Ia ingin melatih kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh.
                     Itulah ayat di dalam Al Kitab yang kakak ucapkan kepadaku
Seperti kupu-kupu, untuk menjadi kupu - kupu kamu akan menjadi ulat menjijikan yang dijauhin.... Sebelum menjadi indah kamu akan dipandang sebelah mata. Kamu menyakinkan aku bisa menjadi kupu - kupu, menjadi indah, menjadi kuat.... Meskipun aku tidak sekuat yang kamu kira, tapi aku akan berusaha menjadi kuat. Terima kasih kak, terima kasih selalu menjadi kakak terbaikku...
Kakak yang selalu mengawasi adiknya dari kejauhan,
Give me Time kak,
PESAN UNTUK KITA…
Ketika sang fajar menyingsing dengan kilauannya yang begitu indah…
Ia sampaikan pada kita…
Sang kupu-kupu dengan sayap indah telah terlahir…

Pesan itu begitu dalam masuk di relung jiwa kita…
Mengajak imaji kita terbang menuju taman kata yang begitu luas…
Pernah-kah kita saksikan…?
Angin yang begitu angkuh membuat kepak sayapnya tertatih…
Dan kepingan masa yang mengajarkan kita kehidupan berharga...
Usaha  dan peluang-lah yang menjadi takdir-nya…


Kehidupan telah menelanjangi mata hati kita...
Dan hanya sisa waktu yang kita miliki…
Entahlah apa yang mampu kita persembahkan…
Masihkah dapat tertawa lepas…?
Sedang panah kematian setiap saat terselip dihadapan kita…

Pintaku dalam kesungguhan pada Sang Maha…
Semoga tak ada lagi yang sia-sia…
Dalam malam kesungguhan dan siang keceriaan…


قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah! Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabuut [29]:20)

(DAN)

إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا
Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahua-Nya meliputi segala sesuatu. (QS. Thaahaa [20]:98)


 Ya, Allah hadirkan secuplik hikmah melalui si lemah telur, si buruk rupa ulat, si diam kepompong, dan si elok kupu-kupu bahwa kehidupan memiliki caranya sendiri untuk menjadi indah. Dengan apa? Dengan bersyukur, kawan. Kita hanya harus menjalani fase hidup kita sendiri-sendiri, tidak perlu menjadi siapapun. Terima saja dan tidak perlu mengeluh. Melewati setiap detiknya dengan sikap yang terbaik tidak akan berbuah penyesalan di masa yang akan datang. Semoga kita bisa tumbuh menjadi “kupu-kupu” dengan warna sayap kita masing-masing. Bersama kita terbang membawa hikmah yang kita temukan sepanjang perjalanan. 

You May Also Like

0 komentar