Diberdayakan oleh Blogger.

Rumusan dan Signifikasi Masalah

by - Januari 08, 2013

Permasalah penelitian akan timbul apabila ada “kesenjangan atara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is). Signifikansi masalah penelitian:

  1. Perumusan masalah merupakan langkah awal yang menentukan bagi penyusunan mata rantai metodologik berikutnya. Ia merupakan penunjuk bagi kerangka teoritis yang dikembangkan untuk penyusunan hipotesis, termasuk bagaimana hipotesa dikembangkan. Ia juga memberi arah bagaimana hipotesa dirumuskan. Memberikan arah dalam operaionalisasi hipotesis penelitian, sehingga memperjelas variable-variabel penelitian. Perumusan penelitian juga memberi petunjuk tentang rancangan penelitian yang akan dipakai, baik yang menyangkut subyek penelitian (populasi), sample dan pemilihan instrument atau pengembangan metode atau alat pengukuran penelitian.
  2. Dengan perumusan penelitian yang baik, peneliti dapat mengetahui “prognosis”penelitian yang akan dilakukan. Apakah penelitian itu akan berjalan lancar atau menghadapi kendala.
  3. Dari rumusan masalah dapat diketahui konfirmasi ketepatan judul dan tujuan penelitian yang ditetapkan.
  4. Dari rumusan masalah dapat diketahui seberapa jauh penelitian yang dilakukan berkaitan dengan bobot dan orisinal.

Ada beberapa kriteria rumusan masalah yang adekuat, menyangkut tiga aspek yaitu: (a) aspek substansi, (b) aspek formulasi, (c) aspek teknis.
1)    Pada aspek substansi atau isi permasalahan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu: masalah bobot dan masalah orisinalitas.
  • Masalah bobot atau nilai kegunaanya. Aktualitas atau bobot masalah setidak-tidaknya dapat didekati dengan melihat kemanfaatan atau kegunaan pada tiga hal, yaitu apakah dengan terjawabnya permasalahan, penelitian akan mempunyai arti bagi perkembangan substansi ilmu (kegunaan teoritik), mempunyai arti bagi perkembangan metodologis dan memiliki kegunaan praktis.
  • Masalah orisinalitas penelitian. Maksudnya  bahwa permasalah penelitian belum terjawab oleh teori maupun penelitian yang pernah dilakukan.

Mengenai aspek formulasi rumusan permasalah penelitian ada dua hal:
  • Rumusan hendaknya diajukan dalam bentuk pertanyaan yang jelas, tajam dan akurat menyangkut inti permasalahan yang dikehendaki.
  •  Rumusan mempermasalahkan hubungan antar dua variable atau lebih, namun kreteria ini tidak mutlak sifatnya.
Aspek teknis, perlu diperhatikan masalah kelayakan penelitian itu sendiri. Maksudnya mungkinkah permasalahan yang dirumuskan dapat dijawab secara empirik, sehingga untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
  • Pertimbangan peneliti, yaitu mengenai bekal pengetahuan dasar yang berkaitan dengan obyek penelitian yang dihadapi, adanya motivasi, tersedianya waktu yang cukup, dan kerampilan peneliti.
  • Pertimbangan metodologik, maksudnya sejauhmana pemahaman teoritik dan kemampuan praktis di bidang metodologi telah atau dapat dikuasi oleh peneliti.
  • Pertimbangan tersedianya fasilitas dan prasarana penelitian, yang meliputi bahan, biaya, peralatan dan sebagainya.
Namun perlu diperhatikan, dalam perumusan masalah sering terjadi beberapa kesalahan, sehingga permasalah penelitian susah untuk dipecahkan, antara lain:masalah terlampau luas, masalah terlampau sempit dan masalah mengandung emosi, prasangka, dan unsur-unsur yang tidak ilmiah. 

Signifikasi Masalah Penelitian

  1. Perumusan masalah merupakan langkah awal dalam penyusunan matarantai metodologik berikutnya.( dasar penyusunan hipotesis, rancangan penelitian yang dipakai, populasi, sampel, intrumen pengumpulan data, dan teknik analisa data).
  2. Dengan rumusan masalah peneliti akan dapat mengetahui ”prognosis”, apakah penelitian yang dilakukan akan lancar atau tidak, memprediksi hambatan-hambatan atau kendala-kendala dalam pelaksanaan penelitian.
  3. Dasar untuk melakukan konfirmasi terhadap ketepatan judul dan tujuan penelitian.
  4. Dasar untuk mengetahui bobot dan tingkat orisinilitas penelitian.

You May Also Like

0 komentar